waktu berkelindan rapat tergesa,
tak bersisa ruang jeda maupun asa
ia terseok-seok dikalahkan fakta,
terbangun di kolom yang dipisah garis kelana
berdiri tertatih-tatih lalu mengumpat merana
bajingan ini tak tahu akal raga!
baru disadarinya ia kalah kepala
"musuh itu bernama waktu, biadab gila!"
tapi nirwana 'tlah jadi neraka,
rambutnya putih menua,
kerutnya dua puluh tiga,
tampannya tak lagi nyata,
sia-sia semua
ya sudah,
tak apa
tidur lagi saja
semua (tak) akan baik-baik saja
yang penting kita tak lupa berdo'a
"Tuhan, esok jangan lagi jadikan aku pecundang semesta"
