Abhi, aku bingung. Mana sebenarnya realitas dan imaji? bagaimana jika aku menginginkan imajiku yang jadi realitas? Realitasku terlalu buruk dan aku ingin pulang saja. Aku lebih suka imajiku meski aku tahu itu palsu. Apa itu buruk, Abhi? Aku ada di titik di mana aku tidak dapat merasai diriku lagi, Bhi. Mereka bilang jati diriku sudah hilang. Aku tidak memiliki entitas, mungkin aku ini cuma kumpulan atom yang melayang-layang. Aku bisa menjelma jadi apa saja. Jadi batu, burung hantu, atau kartu remi yang menyelip di saku. Abhi, kalau jati diriku sudah hilang, apa aku masih pantas hidup? Bagaimana aku harus menghadapi kehidupan? Dengan identitas yang mana? Dengan pribadi yang mana?
Abhi, sungguh ini akan jauh lebih mudah jika kamu menguburku saja. Aku sungguh bisa melebur jadi apa saja.
—
ini tulisan lamaku, ditulis pada 21 September 2019. diputuskan untuk diposting di sini karna aku akan selalu merasa seperti ini setiap saat.